Rabu, 05 September 2007

kisah 5 besar KDI 1

Kisah Lima Besar Finalis KDI DAPAT AMPLOP KOSONG & DIHUKUM MELAWAN NYAMUK Ajang Kontes Dangdut TPI (KDI) telah memasuki babak lima besar. Perjuangan mereka ternyata tak mudah. Beberapa mengawalinya dengan bergabung dalam orkes melayu keliling. Menariknya, saat masih kecil, ternyata mereka cukup bandel.
NASSAR DAPAT AMPLOP KOSONG Di balik wajah imutnya, Nassar Sungkar ternyata sangat bandel saat kecil. Saat kelas 3 SD, pelipis kirinya terluka dan hingga sekarang masih membekas. "Waktu itu aku makan sambil kejar-kejaran sama kakak. Saat cuci tangan di wastafel, aku terpeleset dan ujung wastafel yang dari keramik menancap ke pelipis kiriku. Untung enggak parah, jadi enggak perlu ke dokter. Sempat dua hari mata kiriku sipit," papar Nassar. Di sekolah, Nassar juga bandel. Ia sering mengganggu teman-teman perempuannya. "Guru-guru sampai pusing. Akibatnya, aku sering dipanggil ke kantor, atau distrap di depan kelas karena enggak ngerjain pe er," tutur Nassar yang sering menghindari matematika karena tak suka. Meski bandel, Nassar punya kelebihan, yaitu menyanyikan lagu-lagu Arab dan dangdut. Sejak kelas 2 SD, pemuda keturunan Arab ini telah manggung dan ikut lomba. Tak jarang ia mendapat "amplop" dari hasil manggung. "Pernah diamplopin kosong, padahal manggung dari jam 11.00 ­ 03.00," ungkap Nassar geli. Honor resminya baru didapatnya di kelas 6 SD saat manggung untuk acara sekolah. "Aku terima Rp 30 ribu. Uang itu aku beliin bensin motor buat Bapak. Aku juga jajanin permen dan cokelat buat adik-adik," tutur Nassar yang terbilang dekat dengan ibunya.
MAYA SENGAJA TAK TRAKTIR TEMAN Mayasari Tanjung mengaku saat kecil tak bisa diam dan keras kepala. Ia juga sering bermain kelereng bersama teman-temannya yang kebanyakan laki-laki. Tak heran, Maya jagoan main kelereng. "Kalau teman-teman Maya kalah, mereka sering nangis. Akibatnya, Maya sering diomelin Mama karena udah besar tapi masih sering main bareng anak kecil. Maya disuruh ngembaliin kelereng anak-anak itu," jelas anak keempat dari tujuh bersaudara ini. Panggung dangdut mulai dirambahnya sejak kelas 4 SD. Kebetulan, kakak-kakak Maya adalah penyanyi dangdut. Sejak kecil sampai SMA, mereka sering nyanyi dangdut bareng. Honor pertama didapatnya saat kelas 5 SD, sebesar Rp 10 ribu. "Duit dari nyanyi biasanya untuk beli alat make-up, dan diberi ke orang tua. Kadang buat beli baju," tutur Maya. Sehari-hari, ibunya hanya membuka warung dan menjual bahan pangan, sedangkan ayahnya penarik becak. Beruntung, saat SMA, honor Maya naik menjadi Rp 100 ribu ­ Rp 200 ribu. Setengahnya ia berikan pada orang tua. Setiap akhir pekan, jadwal Maya selalu penuh dengan job nyanyi, siang-malam. Cita-citanya sejak kecil memang ingin jadi penyanyi dangdut. "Modal Maya hanya itu. Apalagi di pendidikan Maya enggak pandai, jadi kayaknya fokus ke nyanyi aja," ujar Maya yang sempat minder ikut KDI.

2 komentar:

mas dika mengatakan...

kalau ada poto2 nya upload ya? menurut saya KDI 1 SEMUA NYA JUARA
MEREKA SEMUANYA BAGUS2,,,
APALAGI 5 BESAR,, SAYA SEBENARNYA INGIN MEREKA SEMUA JUARA 1,, KARENA MEREKA SUDAH PAS
KONTESTAN KDI 1 MORE BEST DARI KONTESTAN LAIN NYA
KDI 2 MASIH OKE
3, 4,5 BANYAK SUARA NYA YANG PAS PASAN DAN MAKSAIN KARENA SEMUA SISAAN AUDISI
MAYA. SITI, SELFI, NAJAR, IKA, AAN, SYFAR, SEMUA NYA TAU MEREKA ,,, KUALITAS KDI YANG BENAR2 SUPER
MANTAP

mas dika mengatakan...

OIA SEKEDAR MEMBERI TAHU,, JAGOAN KONDANG IN 1 DAN 2 JUGA PATUT DI ACUNGI JEMPOL,, SUARA MEREKA YANG BENAR BERKESAN DAN MENURUT SAYA PUNYA KUALITAS SUPER JUGA
TAPI KENAPA MEREKA KURANG TERKENAL DI DUNIA SUARA DANGDUT
BUAT ARIES, AAT, SILVI KONDANG IN
KONDANG IN 2
ADA REY,, RIA DAN JUGA DENDRA
SAYA RINDU KALIAN MENYANYI DANGDUT LAGI
APAKAH TIDAK ADA YANG MENCIPTAKAN LAGU BUAT KALIAN SEHINGGA KALIAN TIDAK MEMILIKI LAGU